kuil Budha chaiya mangalaram Thailand
Terbaik dari kuil Budha chaiya mangalaram Thailand
Alasan traveler menyukai kuil Budha chaiya mangalaram Thailand
Destinasi di sekitar
FAQ tentang kuil Budha chaiya mangalaram Thailand
Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi George Town?
Apa saja pilihan transportasi yang tersedia di George Town?
Apa yang harus saya ketahui sebelum mengunjungi Wat Chayamangkalaram?
Informasi penting sebelum mengunjungi kuil Budha chaiya mangalaram Thailand
Tempat Wisata Terpilih
Kuil Buddha Thailand Chaiya Mangalaram
Kunjungi Kuil Buddha Thailand Chaiya Mangalaram, juga dikenal sebagai Wat Chayamangkalaram, yang didirikan pada tahun 1845 oleh umat Buddha Thailand. Kagumi patung Buddha berbaring yang mengesankan, salah satu yang terbesar di luar Thailand, dan jelajahi arsitektur kuil yang indah serta suasana yang tenang.
Patung Buddha Berbaring
Kagumi salah satu patung Buddha berbaring terpanjang di dunia, yang panjangnya mencapai 32m hingga 33m. Patung ini juga berfungsi sebagai kolumbarium, tempat menyimpan abu kremasi.
Yaksha dan Makhluk Mitologi
Jelajahi patung-patung berwarna-warni Yaksha dan makhluk mitologi lainnya di kuil ini, menambah sentuhan mistik pada suasana yang tenang.
Kuliner Lokal
George Town terkenal sebagai ibu kota kuliner Malaysia, menawarkan berbagai makanan jalanan yang mencerminkan populasi multikulturalnya. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi rasa unik dan hidangan wajib di surga pecinta makanan ini.
Budaya dan Sejarah
Temukan signifikansi budaya dan sejarah George Town, dengan arsitektur kolonial yang terawat baik dan pengaruh multikultural. Jelajahi landmark ikonik, seni jalanan yang hidup, dan kuil-kuil tradisional Tionghoa yang menampilkan warisan kaya kota ini.
Signifikansi Budaya dan Sejarah
Didirikan pada tahun 1845, kuil Siam ini memiliki sejarah yang kaya sejak era Permukiman Selat. Arsitektur dan artefak kuil mencerminkan upaya filantropi umat Buddha Tionghoa setempat.
Kuliner Lokal
Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba asam laksa yang terkenal, hidangan yang disukai oleh pendiri kuil, Phra Phorthan Kuad. Saksikan para pemuja menawarkan hidangan tradisional ini di kuil.